Aku , Hatiku & Fikiranku
Setiap malam aku slalu merenungkan diriku,aku mengingat kembali kebelakang hal apa saja yg sudah aku lalui,dan aku berucap dengan senyum kecil dan aku katakan waaaaahh dengan nada yg gemetar....hanya itu karena tidak tau harus mengucap apa lagi,,,selebihnya aku hanya menangis meminta maaf kepada Tuhan aku memohon pengampunan untuk semua salahku yg dimana dengan ketidak tahuanku prilaku yg aku anggap benar dihadapan semesta mungkin saja aku salah,lalu yang dimana aku anggap salah mungkin saja dihadapan semesta aku benar.
Aku buta dengan perasaan sehingga aku melihat samar-samar salah dan benar ,aku tidak bisa lagi menyalahkan diri,dan aku tidak bisa lagi membenarkan diri,lalu aku berada dimana ?
Perubahan demi perubahan besar aku alami,rasanya aku pantas untuk membela diri untuk sebuah pembenaran,saat aku membela diri ke hadapan Tuhan memberikan berbagai alasan bahwa aku benar seketika saja air mataku terhenti seolah aku tidak pantas untuk membela diriku, karena apa ? karena semua yg aku alami mungkin saja hasil dari doa-doa kecil yg aku ucap saat aku sedih ataupun saat aku bahagia.Hal-hal yg aku alami mungkin saja karena perbuatanku sendiri yg tanpa aku sadari.Pada intinya semua karena diri ku sendiri
hatiku tidak mengizinkan aku membuat alasan untuk membenarkan diriku sendiri.
Rasanya dada penuh sekali dengan umpatan-umpatan yg ingin aku ucap tetapi hatiku slalu keberatan untuk membela diriku,hati dan fikiranku tak sejalan hatiku penuh dengan kesedihan yg ingin mendapatkan sebuah Pengampunan dari perbuatan yg telah aku lakukan, tetapi otakku penuh dengan fikiran mencari-cari alasan bahwa aku benar.tetapi tetap saja hatiku tidak mengizinkan fikiranku untuk melakukan pembenaran.Karena itu aku sama-samar dengan arti salah dan benar untuk diriku,
sehingga sepanjang sujudku hanya tangisan yg bisa aku keluarkan dari mulutku.
Hanya tangisan dan mohon Pengampunan yg dengan tulus yg bisa hatiku berikan untuk diriku.
Aku kehilangan kestabilan fisikku,aku kehilangan seseorang yg bahkan aku tidak bisa meyebutkan dia seseorang yg hanya berarti,dia seseorang lebih dari berarti untukku.
Kenapaa ?
Tuhaann...tanganku....sakit sekali perasaanku hancur,aku patah hati karena tanganku
Tuhann...gimana tangan Reshi apa bisa seperti semula lagi ?
Tuhann..Peluk Reshi ya,Reshi takut,sangaat takut ,sayangi Reshi ya,dekap Reshi.
sekarang Reshi udah jalan Sendiri Reshi takut.
Semoga tulisan ini bisa memberikan sedikit insight untuk siapapun kamu yang membaca tulisanku ini. Setidaknya, untuk diriku sendiri yang selalu berkunjung kembali dan membaca ulang setiap tulisan yang aku buat.
Dear Reshi,
Kamu sudah melakukan yang terbaik yang kamu bisa. Tapi jangan lupa untuk membaca kembali dan coba review lagi apa yang kamu tulis. Aku mencintaimu dan semua kemurnian di dalam dirimu.
It’s me, Reshi.
Gabung dalam percakapan