Ego-Ku
Ternyata aku salah, dia juga sama sepertiku manusia biasa yg memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, dia hanya berusaha melakukan yang terbaik untukku, dia hanya mau belajar tidak menggunakan kelemahannya sebagai alasan.
Disuatu keadaan dia benar-benar berada dititik ketidak sanggupan, lelah, lemah, dan mungkin saja saat itu dia sangat memerlukan dukungan dan sandaran untuk dirinya, sedangkan aku tidak bisa memberikan apa yang dia butuhkan saat itu, bahkan aku masih terlihat egois, dalam hatiku aku berkata kenapa dia tidak bisa, dan dalam hatiku aku menuntut dia banyak hal.
Aku benar-benar tidak memberikan dia dukungan apapun, aku hanya bergantung padanya.aku kehilangan arah, kehilangan jati diriku, aku juga menyalahkan dia, dan pada akhirnya aku harus berjalan sendiri dijalanku,berjalan sendiri sembari membersihkan semak-semak belukar yang selama ini tidak pernah aku lalui karena aku mengikuti seseorang.
Yang aku rasa masih menyalahkan entah apa dan siapa yang aku salahkan,atau aku hanya marah karena aku sudah tidak ada yang menjamin hidupku,sangat Egois bukan ?
tapi dengan ini aku sangat belajar, aku meminta maaf kepada diriku, dan kepada orang yang telah aku lukai, aku belajar bahwa siapapun diDunia ini membutuhkan rangkulan dari seseorang terdekatnya, sekalipun dia seorang yang Hebat, dia juga membutuhkan rumah untuknya beristirahat sejenak.
aku juga belajar bahwa hidupku adalah tanggung jawabku, ketika ada orang lain yang dengan senantiasa ada dan melakukan hal terbaik untuk-ku,maka setidaknya bantulah dan berikan dia tempat beristirahat yang nyaman dan aman dan juga berikan dukungan penuh kepadanya.
Semoga tulisan ini bisa memberikan sedikit insight untuk siapapun kamu yang membaca tulisanku ini. Setidaknya, untuk diriku sendiri yang selalu berkunjung kembali dan membaca ulang setiap tulisan yang aku buat.
Dear Reshi,
Kamu sudah melakukan yang terbaik yang kamu bisa. Tapi jangan lupa untuk membaca kembali dan coba review lagi apa yang kamu tulis. Aku mencintaimu dan semua kemurnian di dalam dirimu.
It’s me, Reshi.
Gabung dalam percakapan